“Hijab bagi kaum perempuan tak ubahnya kulit kerang butiran mutiara, tidak akan menghilangkan keindahannya, namun justru akan menjaganya sebagaimana mutiara dijaga”.
Syariat Allah bagi kaum perempuan adalah diwajibkan atas mereka untuk mengenakan hijab, hijab yang sesuai syariat; menutup kepala dan tubuh, serta menundukkan pandangan, hingga tidak menimbulkan fitnah dan akan mengantarkan mereka kepada kemenangan dunia dan akhirat.
Wanita – wanita muslimah yang benar – benar mencintai Allah dan rasul-Nya mereka akan bersikap sebagaimana ummahat al mukimin (istri – istri nabi), bukan hanya dalam dalam tata cara berpakaian, namun juga dalam akhlak dan rasa malu. Akhlak seorang muslimah ketika bersosial dengan masyarakat; janganlah mengangkat suara hingga membuat senang orang yang ada penyakit dalam hatinya, “Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik.”
Janganlah melakukan perbuatan – perbuatan yang dapat menyebabkan orang – orang bodoh menganggap rendah syariat hijab, syariat islam dan wanita – wanita shalihah yang menjaga kehormatan dirinya. Apa yang kamu lakukan itu telah mendatangkan musibah bagi kaum muslimin tanpa kamu sadari.
Kriteria hijab agar memenuhi syarat syar’i, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dalam menjaga kehormatan diri dan kaum muslimin keseluruhan :
- Hijab yang menutupi seluruh badan.
- Hijab yang tidak ketat hingga akan menampakkan lekukan tubuh, namun yang longgar dan lebar.
- Hijab yang tidak menyerupai pakaian laki – laki.
- Hijab yang tidak menyerupai pakaian kaum kafir.
- Hijab yang bukan merupakan baju hias, yaitu tanpa tempelan – tempelan hiasan dan segala macam pernak – pernik, tidak memiliki warna mencolok yang akan mengundang perhatian.
- Hijab yang tidak tipis, sehingga tidak menerawang tubuh dan transparan.
- Tidak mengikuti tren – tren kekinian.
- Dan tidak berparfum.
Bila kamu di dunia ini melindungi tubuhmu dengan baik, sungguh Allah akan melindungimu di akhirat kelak. Ketahuilah, orang – orang ahli maksiat diluar sana selalu mengincar kecantikanmu dan kelembutan suaramu. Ketika mereka berhasil mendapatkan itu semua darimu, mereka akan pergi meniggalkanmu, seperti mereka meninggalkan barang – barang yang telah habis masa kadaluarsanya.
Hijab bagi kaum perempuan adalah seperti kulit kerang bagi mutiara, tidak akan menutup keindahannya, namun justru akan menjaganya sebagaimana mutiara dijaga. Hijab akan menjaga akhlak seorang muslimah, memelihara kesantunan budinya, mengangkat derajatnya di mata masyarakat, menjauhkannya dari sifat tidak tahu malu, dan membebaskannya dari diperlakukan layaknya barang dagangan di jalan – jalan, di pasar, klub – klub, kampus – kampus, di atas sampul majalah, maupun di layar – layar tv.
Perempuan dalam islam telah di muliakan Allah, mereka memiliki derajat dan kehormatan yang tinggi dalam hati kaum muslimin, memiliki kemuliaan dan tempat istimewa. Muslimah adalah seorang ibu yang terhormat, atau seorang saudari yang mulia, atau seorang istri yang suci, atau seorang putri yang merupakan nikmat. Muslimah bagi kita memiliki derajat yang sangat tinggi.
Seorang remaja muslimah bila dia memisahkan dirinya dari hijabnya dan dari tabiatnya yang feminim, lembut dan halus, lalu mengikuti para penghamba hawa nafsu, dia tinggalkan tangkai dan hijabnya, niscaya tidak lama dia akan menjadi lemah dan layu. Menjadi wanita yang sebatas artian penghias, bukan lagi wanita dalam artian tingkah laku, rasa malu, kelembutan, perasaan dan sifat feminim.
Al –Haya’ (rasa malu) adalah suatu sifat yang mampu mendorong seseorang untuk meninggalkan kejelekan (dosa dan maksiat) dan mampu menghalanginya dari kelalaian memenuhi hak Allah padahal betapa besar hak-Nya atas kita.
Lima hal tanda kesengsaraan :
- Kekerasan hati
- Jumudnya akal
- Sedikitnya rasa malu
- Kecintaan terhadap dunia
- Dan panjang angan – angan
Ada 2 sifat yang dicintai Allah azza wa jalla dari diri kita yaitu “Kesantunan dan Al-Haya’.
Taubat nasuha adalah tingkatan taubat paling tinggi sebagaimana yang dikatakan oleh imam Ibnu Kudamah dalam kitab beliau Minhaj al-Qashidin.
Istiqamahlah dalam taubatmu hingga akhir hayat. Renungkan kewajiban apa yang pernah ditinggalkan selama ini, jangan pernah berkata untuk kembali pada maksiat meski hanya di batin, karena maksiat akan menjadi hijab antara makhluk dengan sang khalik.
Berwudhu dan bersimpuh di depan Allah azza wa jalla, menangis karena rasa takut kepada-Nya. Dekatkkan jiwa dan raga pada-Nya, memohon untuk diampuni semua yang telah lalu dan yang akan datang, yang disembunyikan maupun yang terang – terangan. Allah maha mengetahui semua yang ada pada diri kita, maha mendengar, dan maha tahu, Jangan berputus asa dari rahmat-Nya, karena sesungguhnya Dia maha pengampun lagi maha pengasih kepada hamba-Nya.
SEPULUH KUNCI KESUKSESAN
- KEMAUAN
- KEKUATAN
- PENGETAHUAN
- IMAJINASI
- AKSI
- PREDIKSI
- KOMITMEN
- FLEKSIBILITAS
- KESABARAN
- KEDISIPLINAN
Di hampir setiap point kunci kesuksesan tersebut diselipkan cerita inspiratif yang menggugah jiwa. Kisah bagaimana kesabaran Louis Braille menciptakan dan mengenalkan huruf braille kepada masyarakat khususnya orang buta supaya mereka lebih mudah belajar dan menjadi lebih produktif. Kisah Thomas Alpha Edision, kolonel Sanders dan lainya.
*Dirangkumkan dari buku “ Nasihat untuk Remaja Muslimah” karya Abu Muslim dan Muhammad Sahatah; Judul asli Risalah ila Fatah
*Mahasiswa Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Poltekkes Bhakti Mulia